..pergi..

gue ingin sekali pergi ke suatu tempat dimana tidak ada orang yang kenal gue, dimana gue bisa memiliki waktu yang sangat banyak untuk berdialog dengan diri sendiri dan Tuhan, mencari tahu makna hidup dan mencoba memahami Tuhan dari sudut pandang yang berbeda.

gue ingin sekali pergi, ke tempat yang amat sangat jauh, meninggalkan kehidupan gue disini, bertemu orang-orang baru, dan gue bisa melakukan segala hal yang gue suka tanpa harus memperdulikan orang lain, tanpa perlu adanya embel-embel menjaga “nama baik keluarga” karena tidak ada seorang pun yang perlu tahu tentang gue..

gue ingin pergi, amat sangat ingin pergi, tanpa perlu kembali lagi kesini..

gue ingin sekali pergi..

If you like, share it 🙂

26 Replies to “..pergi..”

  1. kalo di kamar mandi mah, mendingan juga foto para pemain bola italia yang lagi ngiklanin undies D & G. Dijamin, akan keluar dari kamar mandi 2 jam kemudian, ato setelah diketok2x dg tidak senonohnya oleh anggota keluarga lainnya.

  2. ke toilet..
    pasang poster pemandangan gunung,
    visualisasikan..heuheuheu..
    cepat dan mudah, tinggal kemana2 tenteng ajah itu poster..
    (catatan : sangat tidak disarankan di WC umum or toilet rumah orang tempat kita bertamu)

    (^_^)

  3. bener juga lo jul….
    ke pantai apa gunung yg enak ya?
    ke pantai…. yg sepi banget di mana ya? di kepulauan seribu gimana? gw baca di jak@rt ada gedung buat pagelaran seni gitu, kayak model GKJ (namanya parthenon apa gitu…) tapi di mananya meneketehe…
    kalo gunung… waaaah banyak tuh…. yg deket aja di gn gede-pangrango gimanaaaaaa??

  4. itu kan menurut immanuel kant… kalo menurut para pandito ato tokoh perwayangan lainnya, mereka perlu menyepi ke suatu tempat, mengasingkan diri utk mengkonsentrasikan pikiran & hatinya.

    i'm not against kant, ato menelan mentah2x paham perwayangan dari kisah Mahabaratha, tapi buat gue, locus turut berperan utk menghasilkan apa yang ada di pikiran & hati kita.

    sbg contoh, jika berada di tempat yang amat sangat memuja hedonisme, mungkin hanya ada segelintir orang yang bisa dihitung dg jari yang akan berpikir bahwa segala bentuk hedonisme ini tidak akan kekal.

  5. immanuel kant, konon, bisa menuliskan dengan detil suatu tempat di eropa atau di belahan bumi lainnya tanpa ia pernah sekalipun mendatangi tempat-tempat itu. ia memang kutu buku, namun yg lebih penting dari itu semua adalah imajinasinya tinggi.
    jadi, bukan locus nya yg penting…. bukan kemana tubuh ini menuju yg penting..tapi kemana pikiran ini menuju….
    hehehehhehe…. yuk ah…

  6. emang sih Dia ada dimana2x, tapi akan lebih terfokus kalo tempatnya mendukung, seperti para pertapa yang hijrah ke tempat yang lebih sepi :))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial