…demi masa tua…

Dulu, gue itu termasuk orang yang anti olahraga. Pernah sih ikut jadi anggota pusat kebugaran, tapi kok rasanya gue jadi sedekah aja. Dalam artian, gue bayar langganan bulanan, tapi olahraga dalam sebulannya nggak sampai hitungan 2 tangan. Sampai akhirnya pas tahun 2015 gue lagi liburan ke Selandia Baru dan melihat seorang nenek, mungkin di atas 70 tahun, yang badannya terkena osteoporosis (posturnya seperti ruku’) dan dia masih menyetir. Itu mungkin jadi titik balik gue untuk mulai berpikir tentang olahraga. Gue ini penderita skoliosis (ini juga tahunya tidak sengaja pas 2010 gue menjalani MRI) dan gue nggak mau pas nanti tuanya gue mengalami masalah lebih lanjut akibat penyakit ini.

Jadilah pas balik dari liburan, gue sibuk mencari info tentang olahraga yang cocok untuk penderita skoliosis. Selain berenang gaya punggung, ternyata pilates dan yoga Iyengar itu yang cocok untuk gue. Ya untung banget ada studio pilates ini di Bintaro. Lalu gue juga ikut kelas yoga Iyengar di Kemang. Cuma sejak menikah, gue udah nggak yoga lagi karena jauh banget kalo mau ke Kemang dari Pondok Cabe. Jadi yang masih berlanjut hanya pilates.

Covid melanda, lalu gue hamil, kayaknya sekitar 3 tahun gue absen pilates. Pas mulai lagi, ternyata studio pilates ini sudah berkembang sekali. Tempat masih sama sih, cuma instruktur sudah bertambah, alat juga makin banyak, dan yang jelas, harganya naik, hahahaha. Namun karena gue mikir demi masa tua yang sehat, gue “memaksakan diri” untuk olahraga lagi. Dan juga benar kata orang sih, bahwa kalau sudah terbiasa olahraga, walau udah istirahat lama, pasti badan akan ngerasa ada yang kurang dan kita akan kembali lagi berolahraga. Setelah kembali pilates, gue merasa badan jauh lebih bugar. Pegal, tapi enak!

If you like, share it 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial