…ibam baca…

Ibam sekarang usia 3 tahun 8 bulan. Dia sudah bisa baca sejak 3 tahun 3 bulan. Banyak yang bilang dia cerdas karena hal ini sebab rata-rata anak sekarang bisa baca ketika berusia 4-5 tahunan. Kalau gue sih, berdasarkan info dari ibu Tjuk, baru bisa baca usia 5 tahun, hahahaha.

Gue bersyukur sekali punya Ibam yang kalau diajari ilmu baru itu cepat menyerapnya. Memang, untuk membaca satu kata hingga kalimat lengkap terdiri dari SPOK itu Ibam cuma perlu belajar 1 bulan. Namun semuanya ini berawal sejak dia usia 1 tahunan, ketika belum bisa ngomong. Gue mulai tiap hari membacakan dia buku cerita. Mulai dari buku yang cuma ada gambar setiap halamannya sampai kamus bergambar Indonesia – Inggris. Gue juga belikan dia flash card abjad, angka, buah & sayuran, serta warna & bentuk. Pernah ya, waktu dia sekitar usia 1,5 tahun (dia belum bisa ngomong, tapi sudah bisa jalan), gue ajak dia ke Gramedia. Gue suruh dia milih buku sendiri dan dipilihlah buku buah & sayuran. Setiap hari minta dibacain, dan akhirnya pas usia 20 bulan, kata pertama dia adalah BUAH! Bukan papa, bukan ibu, tapi buah.

Buku favorit Ibam sampai saat ini

Selain media flash card & buku, gue juga ajari dia untuk mengenal huruf dari magnet. Nah ide beli magnet ini didapat pas gue liburan ke Blora. Gue lagi menginap di rumah kerabat yang punya cucu usia TK dan pakai magnet abjad untuk merangkai kata. Sesampainya di Jakarta, langsung deh beli di lokapasar hijau. Anaknya senang sekali dapat mainan baru, dan mulai deh ajari dia abjad A sampai Z dengan cara yang tidak membosankan. Contohnya magnet disebar di lantai, trus minta dia ambil huruf yang gue sebut, trus tempel di kulkas. Nah ketika dia sudah hafal semua abjad walau nggak urut, gue iseng nulis abjad-abjad itu di kulkas. Oh ya, kulkas gue ini ditempel stiker putih yang bisa ditulis/digambar. Jadi kalau Ibam mau corat-coret, ya gue arahkannya ke sana. Yang biasanya terjadi sih, dia akan minta gue atau bapaknya untuk nulis/gambar, haha.

Berbagai flash card

Ide untuk mengajari Ibam membaca itu sendiri sebenarnya datang dari mas Erwin. Dia nyuruh gue beli buku cara membaca tanpa dieja. Sejujurnya gue enggan karena gue pikir Ibam belum cukup umur. Gue pikir, biarkan dia membaca sesuai usianya. Namun mas Erwin bilang kalau dilihat dari kecerdasannya, ya dicoba saja dulu. Well, buku itu disertai dengan kartu abjad. Gue coba dan dia tertarik untuk membacanya. Dia bahkan sudah hafal kata-kata di kartunya. Namun pas gue ajak dia untuk membaca di halaman bukunya, dia ogah-ogahan. Jadi menurut gue ya belum saatnya untuk belajar lebih lanjut.

Buku belajar membaca Ibam

Nah pas dia usia 3 tahun 2 bulan, gue coba untuk mengajari dia membaca lagi. Kali ini dia benar-benar menunjukkan ketertarikannya. Jadi, seharusnya tuh 10 menit belajar 1 halaman. Yang terjadi adalah, 10 menit itu belajar 2-3 halaman. Setiap gue mau berhenti mengajari Ibam, dia malah nyuruh untuk terus. Selain yang di buku, gue juga nulis banyak kalimat untuk dia baca. Alhasil, dalam waktu 1 bulan, dia udah lancar banget bacanya. Alhamdulillah!

Sekarang Ibam lagi senang bahasa Inggris. Dia bahkan minta gue untuk memasukkan dia ke kelas bahasa Inggris. Again, gue merasa terlalu dini, tetapi berhubung ini anaknya sendiri yang minta, dan sudah berjalan 4 bulan dia masih menunjukkan ketertarikan yang tinggi, jadi ya baguslah. Uang yang keluar jadi tidak sia-sia, hahahaha…

If you like, share it 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial